BANDUNG, MUSEUM KAA – Seblak sejatinya nama penganan populer di Jawa Barat. Namun, kali ini Museum KAA meminjamnya sebagai akronim nama acara. Seblak merupakan singkatan dari ‘Seru Bersama Liburan di Museum KAA’. Acara ini digelar bertepatan dengan musim libur sekolah selama sepekan mulai 13-17 Juli 2022.
Penanggung Jawab Seblak Elda Tartilla yang akrab disapa Teh El itu mengungkapkan, “(red-seblak) memang dirancang untuk anak-anak. Supaya mereka bisa bermain sambil belajar di museum. Jadi, museum juga asyik dan seru untuk anak-anak.”
Menurut Teh El, selama pameran berlangsung ia menemukan deretan fakta menarik. Tak sedikit anak-anak yang datang mengikuti Seblak antusias dengan sejarah KAA. Bahkan, pengetahuan mereka seputar geografi Asia Afrika juga mengagumkan.
Teh El yang juga seorang edukator di Museum KAA itu menuturkan, Kamis, 14/7/2022 Seblak kedatangan tamu istimewa. “Namanya Hazmi. Ia masih duduk di kelas 3 SD IT Persis Tarogong” ucapnya.
Tak dinyana, aku Teh El, ia hafal nama-nama negara di Asia dan Afrika. Bahkan, ia juga memiliki wawasan yang cukup luas soal Hubungan Internasional. Sebab, ia mengetahui sejarah Perang Dingin, termasuk Blok Barat dan Blok Timur yang terlibat di dalam perseteruan itu.
Untuk prestasinya itu, ujar Teh El, Hazmi mendapat cinderamata buku The Bandung Connection karya Sekretaris Jenderal KAA Roeslan Abdulgani dari Museum KAA.
Selain Hazmi, pada Sabtu, 16/7/2022 juga ada dua bersaudara yang bersemangat mengunjungi Seblak.
Teh El menceritakan, meski Bandung sedang mendung dan hingga siang sinar sang surya terhalang kabut, namun demikian itu tak menyurutkan langkah dua bersaudara ini, Muhammad Prakasa (10) dan Muhammad Pradipa (7).
Keduanya melangkahkan kaki ke Museum KAA untuk bertandang pada acara Seblak. Tepat kala jarum jam meringsek pukul 11.00WIB, dua siswa kelas 5 dan 2 di Sekolah Dasar Juara Bandung itu diajak berpetualang lewat dongeng ciamik.
Dongeng itu yang bertajuk Khek Menjual Keledai diperagakan di Perpustakaan Museum KAA. Usai itu, keduanya tampak begitu ceria lantaran mereka memenangi kuis dan menyabet hadiah manis.
“Yang paling di luar dugaan adalah Rama,” aku Teh El. Ada seorang pengunjuk cilik bernama Rama, lanjutnya, yang menghebohkan Museum KAA pada Sabtu itu juga. Pasalnya, bocah yang kini baru tercatat duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar itu piawai mengerjakan semua quiz.
Padahal, quiz-quiz itu cukup memutar otak lantaran disajikan dalam pameran temporer bertajuk ‘Diplomasi Indonesia untuk Perdamaian Dunia’ yang digelar dalam acara Seblak.
Rama mengerjakannya dengan cepat dan tanpa bantuan. “Saya belajar dari YouTube,” ujarnya membocorkan tipsnya.
Sumber: Museum KAA
Berita Terakhir
2 bulan yang laluKAA 69 Tahun Kemudian: Sosialisasi Semangat Bandung ke 36 Negara
Berita
4 bulan yang laluInformasi Layanan Museum: Tutup Sementara
Berita
9 bulan yang laluPENGUMUMAN PENUTUPAN SEMENTARA MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA
Berita
1 tahun yang laluMUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA KEMENTERIAN LUAR NEGERI RAIH PREDIKAT PELAYANAN PRIMA
Berita
1 tahun yang laluUpacara Penurunan 109 Bendera KTT Asia Afrika dan Bendera PBB pada Peringatan 68 Tahun Konferensi Asia-Afrika