...
BANDUNG, MUSEUM KAA ? Museum KAA adalah satu di antara sekian museum di Indonesia yang telah membuka pintunya untuk melayani kunjungan fisik di awal tahun 2022 ini.

Hal itu tentunya tak lepas dari komitmen museum yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu untuk memberikan pelayanan prima bagi publik.

Minggu, 2 Januari 2021, Pkl.13.20WIB Duta Besar Nigeria Y.M. Ari Usman Ogah menyambangi Museum KAA. Ia tak sendirian. Bersamanya turut pula beberapa anggota keluarganya dan jajaran staf diplomatik Kedutaan Besar Nigeria untuk Indonesia.

Di hari pertama pelayanan publik Museum KAA itu, Duta Besar Ari Usman Ogah yang dibalut baju berwarna hitam berkeliling museum. Dalam kunjungan itu, ia dipandu oleh edukator Ginanjar Legiansyah.

Tak kurang dari sejam, duta besar negara di sub kawasan Afrika Barat itu berada di Museum KAA. Dalam kunjungan itu, Duta Besar Ari Usman Ogah tertarik pada salah media peraga koleksi tanda tangan delegasi KAA. ?Ini tanda tangan Indira Gandhi (red-putri PM India Jawaharlal Nehru) ya?,? tanyanya kepada edukator Ginanjar Legiansyah.

Paling lama Duta Besar Ari Usman Ogah berada di sektor dampak KAA. Tampak ia berdiskusi dengan antusias bersama rombongannya soal daftar negera merdeka pasca KAA di Afrika dan pendirian Gerakan Nonblok yang melibatkan tokoh Afrika, Kwame Nkrumah asal Ghana.

Ia mengakhiri kunjungannya di Ruang Utama Gedung Merdeka tempat digelarnya Konferensi Asia Afrika enam puluh enam tahun silam. Tak lupa, ia pula menggoreskan pesannya di buku tamu negara. Tepat pukul 14.10WIB Duta Besar Ari Usman Ogah dan rombongan meninggalkan Museum KAA dan mengucapkan terima kasih kepada edukator Ginanjar Legiansyah.

Hampir enam belas tahun silam sebelum kunjungan Duta Besar Y.M. Ari Usman Ogah, Presiden Nigeria Olusegun Obasanjo telah berpidato di Ruang Utama Gedung Merdeka. Kala itu ia tengah menghadiri perhelatan KTT Asia Afrika 2005 yang digelar bersamaan dengan Peringatan Ulang Tahun Emas Konferensi Asia Afrika 1955.

Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Nigeria satu dasawarsa pasca Konferensi Asia Afrika 1955 kala gelombang dekolonisasi menerpa benua Afrika. Kala itu awalnya di Lagos, Nigeria, berdiri Kedutaan Besar Republik Indonesia. Sepuluh tahun kemudian Nigeria menyusul membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta.

Sumber: Museum KAA