...

BANDUNG, MUSEUM KAA – ‘Seblak’ sejatinya menu kunjungan baru untuk anak-anak di Museum KAA. Namun demikian, meski baru perdana dihelat acara ini telah sukses mencuri perhatian publik, bukan saja anak-anak tapi juga pengunjung dewasa.


Selama lima hari Seblak yang merupakan akronim ‘Seru Libur Bersama di Museum KAA’ itu, menurut catatan pengelola Museum KAA, dipadati tak kurang dari 992 orang.


Jumlah pengunjung itu tersebar di tiga rangkaian acara yang dimulai dari hari Rabu, 13 hingga Minggu, 17 Juli 2022.


Mata acara ‘Caraka’ yang artinya ‘Cerita Anak Asia Afrika’ itu saja diikuti 185 anak. Di acara ini anak-anak menikmati pertunjukan dongeng asal Asia dan Afrika. Setiap hari terdapat dua sesi dongeng pada pukul 11.00WIB dan pukul 15.00WIB.


Dongeng-dongeng itu tentunya sarat dengan pesan penting soal nilai kebaikan dan ketulusan. Di antaranya adalah Kisah Keong Emas (Indonesia).


Lalu, tiga dongeng asal Asia, seperti Suta dan Kao Fong (Laos), Khek Menjual Keledai (Kamboja), dan Taro dan Penyu Laut (Jepang).


Asal benua Afrika adalah dongeng Laki-laki, Elang, dan Merpati (Nigeria), dan dari Timur Tengah adalah Juhha Yang Bijaksana (Irak) serta tentunya Kisah Konferensi Asia Afrika yang menceritakan perjalanan kelahiran Dasa Sila Bandung.


Selanjutnya, untuk pemutaran film sendiri berhasil menjaring 334 orang. Sesi film juga tersedia dua kali dalam sehari. Film diputar setiap Pkl. 09.00WIB dan Pkl. 13.00WIB.


Deretan judul film untuk anak-anak, seperti Cindelaras, Grave of the Fireflies, Lutung Kasarung, dan Timun Mas dan Buto Ijo mewarnai layar Ruang Audiovisual Museum KAA. Museum KAA dalam kegiatan pemutaran film ini bekerja sama dengan komunitas film LayarKita.


Kemudian, pameran temporer bertajuk ‘Diplomasi Indonesia untuk Perdamaian Dunia’. Pameran yang digelar di Ruang Galeri itu dikunjungi tak kurang dari 473 orang. Dalam pameran itu, disajikan perjalanan sejarah diplomasi perjuangan Indonesia.


Para pengunjung cilik di pameran itu bukan saja menerima penjelasan lengkap kisah sejarah diplomasi Indonesia tapi juga bebas berinteraksi dengan media peraga.


Pasalnya, anak-anak menerima sejumlah tantangan permainan. Misalnya, mengenal negara-negara di kawasan Asia Afrika. Mereka diminta menyebutkan nama-nama negara di Asia Afrika sambil merujuk sebuah peta buta.


Tak hanya itu, mereka juga boleh menuliskan wishlist di peta Asia Afrika. Berbagai harapan perdamaian dan cita-cita mereka menghiasi papan harapan.


Tak lupa, pengelola Museum KAA menghadiahi setiap anak yang memenangkan kuis dengan hadiah menarik dalam acara Seblak ini.


Sumber: Museum KAA