...
Media sosial merupakan ujung tombak jangkauan publik Museum KAA di masa pandemik. (Sumber: https://www.kindpng.com/)
BANDUNG, MUSEUM KAA ? Pandemik terbukti tak menghalangi Museum KAA untuk tetap dekat dengan publik. Pasalnya, museum ini mengoptimalkan peran media sosial untuk berinteraksi dengan publik.
Sepanjang tahun 2021 saja museum yang terkenal sebagai trendsetter nasional museum penggerak komunitas ini meraih 1,2 juta viewers untuk seluruh platform media sosialnya. Angka itu bahkan melampaui jumlah pengunjung luring di tahun yang sama.
Jumlah itu nyaris didominasi angka viewers dua platform media sosial Instagram @asiafricamuseum dan Fanpage Museum of the Asian-African Conference yang keduanya dikelola oleh Museum KAA.
Pasalnya, fanpage sendiri berdasarkan perhitungan sejak Januari hingga Desember 2021 meraih 592.874 viewers atau setara 46,4 %. Sedangkan di sisi lain, instagram dalam periode waktu yang sama menyusul ketat dengan 570.108 viewers atau setara dengan 44,6%.
Artinya, jumlah viewers akun instagram berada di peringkat kedua setelah fanpage. Kemudian, jika ditilik secara umum akumulasi prosentasi kedua akun itu merupakan 91% dari total viewers seluruh media sosial Museum KAA.
Di luar kedua akun itu, akun twitter @asiafricamuseum yang dikenal sebagai salah satu akun museum dengan jumlah follower terbanyak di antara museum-museum di Indonesia berada di peringkat ketiga dengan jumlah viewers 105.702 viewers atau setara dengan 8,2 %.
Perolehan viewers twitter telah menggenapi prosentasi instagram dan fanpage menjadi 99,2% dari seluruh jumlah viewers Museum KAA tahun 2021. Dengan demikian, sisanya sekitar 0,8 % berasal dari dua akun Youtube @asiafricamuseum dan @MuseumKAA.
Tingginya antusiasme publik terhadap akun instagram dan fanpage tak lepas dari pengaruh konten Instagram Live Talkshow bertajuk Ngobrol Bareng Edukator yang digelar setiap hari Jumat pukul 14.00WIB.
Sepanjang tahun 2021 program itu telah digelar sebanyak 49 kali dengan melibatkan berbagai narasumber berkompeten baik dari Kementerian Luar Negeri, duta besar negara sahabat, akademisi, peneliti, pegiat komunitas Sahabat Museum KAA, dan tokoh-tokoh masyarakat serta museum-museum di Indonesia lainnya.
Selain narasumber, program yang dikemas menarik, ringan, dan tetap edukatif itu juga disajikan dalam bentuk IGTV sehingga publik dapat tetap mengaksesnya sebagai sumber belajar usai siaran daring.
Adapun temanya sangat beragam mulai dari kisah sejarah hingga topik global kontemporer yang sejalan dengan visi Museum KAA.